I. SINOPSIS
1. Pengertian Sinopsis
Sinopsis merupakan ringkasan suatu karya atau gagasan/ide yang ditulis dalam bentuk narasi. Ada dua jenis sinopsis yaitu sinopsis tulisan lengkap dan sinopsis sebagai persiapan menulis ide. Sinopsis bukanlah resensi, sebab resensi tidak hanya meringkas tetapi juga menyimpulkan kelebihan dan kekurangan buku sesudah dibaca, bahkan dalam resensi penulis dituntut untuk memberi ulasan tentang karya yang berisi pendapat pribadi sesudah melakukan telaah. Umumnya penulis resensi menyeleksi buku-buku secara khusus, yaitu hanya buku-buku yang baru terbit saja dan menarik untuk dikaji atau diresensi.
Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya dua atau tiga halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang karangan asli. Jadi dapat disimpulkan bahwa sinopsis secara obyektif menceritakan isi karya, sedangkan resensi berupa penilaian terhadap suatu karya.
2. Fungsi Sinopsis
Berikut ini merupakan uraian mengenai fungsi dari sinopsis, antara lain yaitu :
a) Memberikan gambaran sekilas dan menyeluruh terhadap isi buku, karya ilmiah, laporan penelitian dll. Jadi harus mencerminkan isi karya.
b) Sinopsis sebuah proposal penelitian: memberikan gambaran tentang permasalahan yang akan dipecahkan dan bagaimana cara memecahkannya.
c) Sinopsis karya ilmiah: memberikan gambaran permasalahan, cara pemecahan dan temuan utama.
3. Menulis Sinopsis Sebuah Karya
Berikut ini merupakan langkah – langkah yang harus diperhatikan dalam menulis sinopsis sebuah karya, antara lain yaitu :
• Membaca dengan seksama karya yang akan dibuat sinopsis.
• Ambil intisari karya yang dibaca untuk dijadikan inti ringkasan.
• Tulis dengan bahasa yang mengalir.
• Tonjolkan keunggulan karya anda.
• Menulis sinopsis adalah melakukan retold.
• Sinopsis sebuah buku antara 500 - 1.000 kata.
• Perlu ilustrasi (cover buku).
• Dipublikasikan di media massa/untuk Umum.
• Tidak mencantumkan biodata penulis.
• Sinopsis bukan resensi.
4. Menulis Sinopsis Ide/Gagasan
Setelah mengetahui bagaimana menulis sinopsis sebuah karya, berikut ini juga akan dibahas mengenai langkah – langkah yang harus diperhatikan dalam menulis sinopsis ide/gagasan, antara lain yaitu :
• Menulis plot-plot ide/gagasan yang akan ditulis sebagai selling-point.
• Tegaskan target-sasaran ide.
• Tulis dengan daya tulisan promosi yang bersifat merayu agar pihak lain tertarik.
• Tonjolkan dengan jelas apa yang akan dijual.
• Panjang sinopsis 750 – 1.500 kata.
• Tulisan dibuka dengan trigger (kalimat yang menggerakan) sebagai daya tarik.
• Mencantumkan biodata penulis/pengarang sebagai selling point.
• Sinopsis ini sebagai cikal bakal karya yang akan ditulis.
5. Menulis Sinopsis yang Baik
Setelah kita mengetahui langkah – langkah bagaimana dalam menulis sinopsis sebuah karya maupun menulis sinopsis ide/gagasan, maka sekarang kita akan membahas bagaimana menulis sinopsis yang baik dalam sebuah karya maupun dalam sebuah ide/gagasan. Di bawah ini ada beberapa tips yang harus diperhatikan, yaitu :
A. Sinopsis Karya
• Membaca materi dengan seksama dan penuh konsentrasi.
• Menyediakan waktu khusus untuk membaca.
• Membaca dalam kondisi rileks, tanpa tekanan.
• Pahami materi.
• Pikirkan sinopsis yang akan ditulis dan siapa pembacanya.
• Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
B. Sinopsis Ide/Gagasan
• Pemetaan materi yang akan dijual dan siapa sasarannya?
• Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai lembar- lembar presentasi detail gagasan sebagai pendukung.
• Siap menerima kritikan dan melakukan revisi.
• Mempertimbangkan segi ekonomi.
• Siap berbicara untuk mempresentasikan sinopsis.
6. Contoh Sinopsis
Sinopsis novel “JOMBLO NARSIS”
Status jomblo ternyata meresahkan Jono. Ia sangat menginginkan pacar dalam lima tahun terakhir hidupnya. Kejenuhannya sebagai seorang lajang akhirnya membuatnya berkeputusan untuk mencari pacar saat ini juga.
Berbagai cara ditempuh, sampai akhirnya Jono dengan dibantu sahabatnya, Niko mencoba mencari keberuntungannya mendapatkan pacar melalui dunia maya.
Hanya sekali ia mencoba, Jono pun langsung mendapatkan kenalan. Perkenalan tidak sampai disitu, mereka terus berhubungan hingga tahap selanjutnya.
Akan tetapi, semua tidak berjalan sempurna. Kekecewaan dan rasa pahit tidak lagi bisa dihindari. Begitu pula dengan Niko yang harus patah hati. Namun apakah perjuangan berhenti sampai di sini saja? Apakah status jomblo yang lagi – lagi mereka sandang?
II. IKHTISAR
1. Pengertian Ikhtisar
Ikhtisar yaitu penyajian singkat dari suatu karangan asli yang tidak perlu memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional atau dengan kata lain ikhtisar merupakan bagian yang sangat penting setelah membuat kesimpulan dan rekomendasi. Ikhtisar mengandung topik persoalan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tersebut.
Menurut Juhara (2003), Ikhtisar adalah penulisan pokok-pokok masalah penulisannya tidak harus berurutan, boleh secara acak atau disajikan dalam bahasa pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema sebuah wacana. Ikhtisar berfungsi sebagai garis-garis besar masalah dalam sebuah wacana yang berukuran pendek atau sedang.
Ikhtisar dapat membantu kita dalam pemahaman karangan asli dengan cermat, dan bagaimana harus menulisnya kembali dengan cepat. penulis tidak akan membuat ringkasan dengan baik bila kurang cermat membaca, bila ia tidak sanggup membeda-bedakan gagasan utama dari gagasan-gagasan tambahan. Selain itu juga dapat mempertajam gaya bahasa, serta menghindari uraian-uraian yang panjang lebar yang mungkin menyelusup masuk dalam karangan tersebut
Ikhtisar berbeda dengan ringkasan, walaupun kedua istilah itu sering disamakan tapi sesungguhnya keduanya berbeda. Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli namun tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ringkasan merupakan keterampilan mereproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat. Sedangkan ikhtisar tidak perlu mempertahankan urutan isi karangan asli. Selain itu ikhtisar juga tidak perlu memberikan isi dari karangan secara profesional. Penulis ikhtisar dapat langsung mengemukakan inti atau pokok masalah dan problematika pemecahannya. Sebagai ilustrasi, beberapa bagian atau isi dari beberapa bab, dapat diberikan untuk menjelaskan inti atau pokok masalah tersebut. Sementara bagian atau pokok yang kurang penting dapat dihilangkan. Bentuk ikhtisar lebih bebas daripada ringkasan.
2. Kegunaan Ikhtisar
Sebelum kita mengetahui cara dalam membuat ikhtisar, sebaiknya terlebih dahulu kita mengetahui fungsi atau kegunaan dari ikhtisar itu sendiri. Berikut ini merupakan fungsi dari ikhtisar, antara lain yaitu :
• Untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata
• Memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan
• Membimbing dan menuntun seseorang agar dapat
3. Cara Membuat Ikhtisar
Setelah kita mengetahui fungsi ikhtisar, berikut ini merupakan cara bagaimana dalam membuat sebuah ikhtisar yang baik, antara lain yaitu :
• Membaca naskah asli beberapa kali ( setidak-tidaknya dua kali )
• Membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama atau pikiran pokok yang terdapat dalam naskah.
• Menulis ikhtisar.
4. Contoh Ikhtisar
Sekitar 30.000 hingga 50.000 orang berkumpul di kota Hiroshima, Jepang untuk mengenang peristiwa jatuhnya bom atom di kota itu pada tanggal 6 Agustus 1945 yang menewaskan sekitar 14.000 jiwa. Mereka bersama-sama mengheningkan cipta selama 60 detik dan melepaskan ratusan burung dara pada upacara peringatan ini. Upacara tersebut akan dilanjutkan pada hari Kamis 9 Agustus 2001 di kota Nagasaki yang 56 tahun yang lalu juga dibom oleh AS sehingga menewaskan sekitar 70.000 orang pada peringatan itu Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi meminta kepada seluruh dunia untuk menghapus senjata nuklir.
DAFTAR PUSTAKA :
• http://www.uripsantoso.files.wordpress.com/2008/07/minggu-62.ppt
• http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2155440-definisi-ringkasan-dan-ikhtisar/
• http://pusat-akademik.blogspot.com/2008/10/menulis-sinopsis-ikhtisar-dan-ringkasan.html
• http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2155440-definisi-ringkasan-dan-ikhtisar/#ixzz1NNJi7lv5
Pages
Minggu, 29 Mei 2011
RESENSI
RESENSI
LATAR BELAKANG
Dalam memberikan penilaian atau sekedar mendapatkan informasi dari sebuah buku atau film, mutlak dibutuhkan suatu resensi. Apakah istilah resensi sebenarnya? Sebuah tulisan atau ulasan mengenai nilai-nilai yang terkandung pada sebuah karya tulis. Dengan resensi, karya dapat dinilai secara langsung dan tentu secara tidak langsung mempengaruhi konsumen untuk turut menikmati karya tersebut.
Tujuan dari resensi sendiri adalah menyampaikan kepada para pembaca mengenai kepatutan sebuah karya dalam memperoleh sambutan dari masyarakat. Seorang penulis resensi memiliki tujuan untuk membantu para pembaca mengenai perlu tidaknya sebuah buku dibaca atau sebuah hasil karya dinikmati seperti drama, film, sinetron, dan lain sebagainya.
Resensi sendiri disesuaikan dengan selera pembaca. Oleh karena itu, resensi yang dimuat pada sebuah media cetak bisa jadi tidak sama dengan yang dituliskan pada media cetak lain. Resensi juga disesuaikan dengan latar belakang tingkat pendidikan pembacanya karena pembaca merupakan orang yang akan dihadapkan langsung pada hasil resensi seorang penulis resensi.
1. PENGERTIAN RESENSI
Secara etimologis, kata “Resensi” berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja “revidere” atau “recensere”. Kedua kata tersebut berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah “recensie” dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah “review”.
Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai ”Suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku” (Keraf, 2001 : 274). Dari pengertian tersebut muncul istilah lain dari kata resensi yaitu kata pertimbangan buku, pembicaraan buku, dan ulasan buku. Intinya membahas tentang isi sebuah buku baik berupa fiksi maupun nonfiksi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa resensi adalah tulisan ilmiah yang membahas isi sebuah buku, kelemahan, dan keunggulannya untuk diberitahukan kepada masyarakat pembaca.
2. TUJUAN RESENSI
Sebelum meresensi, hendaknya peresensi memahami tujuan resensi. Daniel Samad (1997 : 2) mengemukakan tujuan penulisan resensi yang meliputi lima tujuan, antara lain yaitu :
• Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
• Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
• Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
• Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit seperti: siapa pengarangnya, mengapa ia menulis buku itu, bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama, dan bagaimana hubungannya dengan buku sejenis karya pengarang lain?
3. SISTEMATIKA RESENSI
Sistematika resensi atau bagian-bagian resensi dikenal juga dengan istilah unsur resensi. Unsur yang membangun sebuah resensi menurut Samad (1997 : 7-8) adalah sebagai berikut: (1) judul resensi; (2) data buku; (3) pembukaan; (4) tubuh resensi; dan (5) penutup. Penjelasan tentang bagian-bagian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut, yaitu :
a) Judul Resensi
Judul resensi harus menggambarkan isi resensi. Penulisan judul resensi harus jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan penafsiran. Judul resensi juga harus menarik sehingga menimbulkan minat membaca bagi calon pembaca. Sebab awal keinginan membaca seseorang didahului dengan melihat judul tulisan. Jika judulnya menarik maka orang akan membaca tulisannya.
Sebaliknya, jika judul tidak menarik maka tidak akan dibaca. Namun perlu diingat bahwa judul yang menarik pun harus sesuai dengan isinya. Artinya, jangan sampai hanya menulis judulnya saja yang menarik, sedangkan isi tulisannya tidak sesuai, maka tentu saja hal ini akan mengecewakan pembaca.
b) Data Buku
Secara umum ada dua cara penulisan data buku yang biasa ditemukan dalam penulisan resensi di media cetak antara lain:
a. Judul buku, pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar), penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.
b. Pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar, penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.
c) Pendahuluan
Bagian pendahuluan dapat dimulai dengan memaparkan tentang pengarang buku, seperti namanya, atau prestasinya. Ada juga resensi novel yang pada bagian pendahuluan ini memperkenalkan secara garis besar apa isi buku novel tersebut. Dapat pula diberikan berupa sinopsis novel tersebut.
d) Tubuh Resensi
Pada bagian tubuh resensi ini penulis resensi (peresensi) boleh mengawali dengan sinopsis novel. Biasanya yang dikemukakan pokok isi novel secara ringkas. Tujuan penulisan sinopsis pada bagian ini adalah untuk memberi gambaran secara global tentang apa yang ingin disampaikan dalam tubuh resensi. Jika sinopsisnya telah diperkenalkan peresensi selanjutnya mengemukakan kelebihan dan kekurangan isi novel tersebut ditinjau dari berbagai sudut pandang—tergantung kepada kepekaan peresensi.
e) Penutup
Bagian akhir resensi biasanya diakhiri dengan sasaran yang dituju oleh buku itu. Kemudian diberikan penjelasan juga apakah memang buku itu cocok dibaca oleh sasaran yang ingin dituju oleh pengarang atau tidak. Berikan pula alasan-alasan yang logis.
4. POLA TULISAN RESENSI
Ada tiga pola tulisan resensi buku, yaitu meringkas, menjabarkan, dan mengulas.
a. Meringkas (sinopsis), berarti menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas. Sebuah buku biasanya menyajikan banyak persoalan. Persoalan-persoalan itu sebaiknya diringkas. Untuk itu, perlu dipilih sejumlah masalah yang dianggap penting dan ditulis dalam suatu uraian yang benar.
b. Menjabarkan (deskripsi), berarti mengungkapkan hal-hal menonjol dari sinopsis yang sudah dibuat. Jika perlu, bagian-bagian yang mendukung uraian itu dikutip.
c. Mengulas, berarti menyajikan uraian sebagai berikut:
- isi pernyataan atau materi buku yang sudah dipadatkan dan dijabarkan kemudian diinterpretasikan;
- organisasi atau kerangka buku;
- bahasa;
- kesalahan cetak;
- membandingkan (komparasi) dengan buku-buku sejenis, baik karya pengarang sendiri maupun karya pengarang lain;
- menilai, mencakup kesan peresensi terhadap buku, terutama yang berkaitan dengan keunggulan dan kelemahan buku
5. TAHAPAN RESENSI
Berikut ini merupakan tahapan atau langkah - langkah dalam menulis resensi, antara lain yaitu :
• Tahap Persiapan
(a) Membaca contoh-contoh resensi
(b) Menentukan buku yang akan diresensi.
• Tahap Pengumpulan data
(a) Membaca buku yang akan diresensi
(b) Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data
(c) Menuliskan data-data penulisan resensi.
• Tahap penulisan meliputi
(a) Menuliskan identisa buku
(b) Mengemukakan sinopsis novel
(c) Mengemukakan kelebihan dan kekurang-an buku novel
(d) Mengemukakan sasaran pembaca
(e) Mengoreksi dan memperbaiki resensi berdasarkan susunan kalimatnya, kohesi dan koherensi karangan, diksi, ejaan dan tanda bacanya.
6. CONTOH RESENSI
“RESENSI FILM”
Judul film : Children Of Heaven
Jenis film : Drama (semua umur)
Produser : Amir Esfandiari
Sutradara : Majid Majidi
Penulis : Majid Majidi
Pemain : Amir Farrokh Hashemian (sebagai Ali) dan Bahare Seddiqi (sebagai Zahra)
Sinopsis :
Children of Heaven merupakan sebuah kisah dari negeri Timur Tengah. Seorang anak kecil bernama Ali Mandengar (diperankan oleh Amir Farrokh Hashemian) hidup sangat sederhana di tengah-tengah keluarga bersama dengan kedua orang tuanya dan kedua adiknya.
Ali tanpa sengaja menghilangkan sepatu satu-satunya milik Zahra adiknya, Zahra sedih dan merasa amat kesal saat sepatunya hilang oleh kakaknya, Ali. Di sisi lain, Ali pun khawatir jika kasus hilangnya sepatu itu akan diketahui oleh sang Ayah. Maka, demi menutupinya, mereka mesti bergantian memakai sepatu Ali untuk pergi bersekolah. Zahra yang masuk lebih pagi akhirnya harus berlari sepulang sekolah untuk menyerahkan sepatu yang ia kenakan kepada Ali yang masuk siang.
Beberapa kecerdikan khas anak-anak dalam menghadapi masalah terlihat di lakon ini. Ali beberapa kali harus berbohong pada gurunya ketika ia terlambat. Bahkan pernah sekali waktu, Ali diusir Kepala Sekolah, meski kemudian dibantu seorang guru untuk bisa masuk kelas.
Disinilah kemudian kisah heroik Ali dimulai. Suatu hari, ia melihat pengumuman di sekolah mengenai lomba lari marathon, yang untuk juara ketiga tersedia hadiah sepasang sepatu baru. Melihat kesempatan ini, Ali merasa mendapatkan jalan untuk mengganti sepatu adiknya.
Kebiasaan harus berlari kencang tiap hari ke sekolah, termasuk pengalaman dikejar anjing ketika membantu ayahnya menjadi tukang kebun, memercikkan sebuah optimisme pada Ali untuk mencoba tantangan lomba lari itu.
Lomba berjalan seperti harapan. Ali dan rombongannya, yang datang dengan truk dan berbusana seadanya, harus berhadapan dengan anak-anak elit yang sepertinya terlatih untuk memenangkan lomba ini. Ali terus memacu langkahnya untuk menjadi juara ketiga. Meski sempat terjatuh di tengah lomba, ia terus berlari, hingga ia lupa bahwa ia hanya ingin juara ketiga. Kenyataan berjalan tak sesuai keinginan, Ali menjadi juara pertama.
Unsur Intrinsik
Latar tempat : Sekolah, Jembatan, Rumah
Latar Waktu : Dominan Pagi Dan Siang Hari
Alur : Maju
Kelebihan film Chidren of Heaven :
1. Film Children of Heaven merupakan film anak - anak bernafaskan Islam dengan tema yang sederhana namun penuh penyampaian pesan pendidikan dan moral tanpa dibuat – buat.
2. Film Children of Heaven ini mampu membangkitkan emosional penonton, dengan cerita yang menyentuh yaitu ketika ali berusaha mengganti sepatu sang adik (Zahra) walaupun dengan perjuangan yang berat sebagai tanggung jawabnya.
3. Banyak sekali pesan moral dalam film ini diantaranya ikhlas dan tawakkal, tanggung jawab dan kesopanan, berbakti pada orang tua, taat kepada orang tua, menghargai hasil kerja anak, melatih kejujuran, kebersamaan dan kasih sayang, dan rela berkorban untuk saudara.
Kekurangan film Children of Heaven :
1. Dalam film ini terkesan monoton, terlalu banyak scene ketika ali dan Zahra berlari untuk bertukar sepatu.
2. Ending cerita dalam film ini sedikit menggantung, yaitu tidak diceritakan untuk membeli sepatu baru ketika ali memenangkan juara pertama lomba lari di sekolahnya.
DAFTAR PUSTAKA :
• http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/06/prinsip-prinsip-resensi-buku-sastra.html
• http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Pendidikan/pengertian-resensi
• http://barnas.wordpress.com/2008/07/23/berita-terkini-gusdur-ancam-boikot-pemilu-2009/
• http://idsoftwaredownload.com/contoh-contoh/resensi-beserta-contohnya.html
LATAR BELAKANG
Dalam memberikan penilaian atau sekedar mendapatkan informasi dari sebuah buku atau film, mutlak dibutuhkan suatu resensi. Apakah istilah resensi sebenarnya? Sebuah tulisan atau ulasan mengenai nilai-nilai yang terkandung pada sebuah karya tulis. Dengan resensi, karya dapat dinilai secara langsung dan tentu secara tidak langsung mempengaruhi konsumen untuk turut menikmati karya tersebut.
Tujuan dari resensi sendiri adalah menyampaikan kepada para pembaca mengenai kepatutan sebuah karya dalam memperoleh sambutan dari masyarakat. Seorang penulis resensi memiliki tujuan untuk membantu para pembaca mengenai perlu tidaknya sebuah buku dibaca atau sebuah hasil karya dinikmati seperti drama, film, sinetron, dan lain sebagainya.
Resensi sendiri disesuaikan dengan selera pembaca. Oleh karena itu, resensi yang dimuat pada sebuah media cetak bisa jadi tidak sama dengan yang dituliskan pada media cetak lain. Resensi juga disesuaikan dengan latar belakang tingkat pendidikan pembacanya karena pembaca merupakan orang yang akan dihadapkan langsung pada hasil resensi seorang penulis resensi.
1. PENGERTIAN RESENSI
Secara etimologis, kata “Resensi” berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja “revidere” atau “recensere”. Kedua kata tersebut berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah “recensie” dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah “review”.
Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai ”Suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku” (Keraf, 2001 : 274). Dari pengertian tersebut muncul istilah lain dari kata resensi yaitu kata pertimbangan buku, pembicaraan buku, dan ulasan buku. Intinya membahas tentang isi sebuah buku baik berupa fiksi maupun nonfiksi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut penulis menyimpulkan bahwa resensi adalah tulisan ilmiah yang membahas isi sebuah buku, kelemahan, dan keunggulannya untuk diberitahukan kepada masyarakat pembaca.
2. TUJUAN RESENSI
Sebelum meresensi, hendaknya peresensi memahami tujuan resensi. Daniel Samad (1997 : 2) mengemukakan tujuan penulisan resensi yang meliputi lima tujuan, antara lain yaitu :
• Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
• Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
• Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
• Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit seperti: siapa pengarangnya, mengapa ia menulis buku itu, bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama, dan bagaimana hubungannya dengan buku sejenis karya pengarang lain?
3. SISTEMATIKA RESENSI
Sistematika resensi atau bagian-bagian resensi dikenal juga dengan istilah unsur resensi. Unsur yang membangun sebuah resensi menurut Samad (1997 : 7-8) adalah sebagai berikut: (1) judul resensi; (2) data buku; (3) pembukaan; (4) tubuh resensi; dan (5) penutup. Penjelasan tentang bagian-bagian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut, yaitu :
a) Judul Resensi
Judul resensi harus menggambarkan isi resensi. Penulisan judul resensi harus jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan penafsiran. Judul resensi juga harus menarik sehingga menimbulkan minat membaca bagi calon pembaca. Sebab awal keinginan membaca seseorang didahului dengan melihat judul tulisan. Jika judulnya menarik maka orang akan membaca tulisannya.
Sebaliknya, jika judul tidak menarik maka tidak akan dibaca. Namun perlu diingat bahwa judul yang menarik pun harus sesuai dengan isinya. Artinya, jangan sampai hanya menulis judulnya saja yang menarik, sedangkan isi tulisannya tidak sesuai, maka tentu saja hal ini akan mengecewakan pembaca.
b) Data Buku
Secara umum ada dua cara penulisan data buku yang biasa ditemukan dalam penulisan resensi di media cetak antara lain:
a. Judul buku, pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar), penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.
b. Pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar, penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku.
c) Pendahuluan
Bagian pendahuluan dapat dimulai dengan memaparkan tentang pengarang buku, seperti namanya, atau prestasinya. Ada juga resensi novel yang pada bagian pendahuluan ini memperkenalkan secara garis besar apa isi buku novel tersebut. Dapat pula diberikan berupa sinopsis novel tersebut.
d) Tubuh Resensi
Pada bagian tubuh resensi ini penulis resensi (peresensi) boleh mengawali dengan sinopsis novel. Biasanya yang dikemukakan pokok isi novel secara ringkas. Tujuan penulisan sinopsis pada bagian ini adalah untuk memberi gambaran secara global tentang apa yang ingin disampaikan dalam tubuh resensi. Jika sinopsisnya telah diperkenalkan peresensi selanjutnya mengemukakan kelebihan dan kekurangan isi novel tersebut ditinjau dari berbagai sudut pandang—tergantung kepada kepekaan peresensi.
e) Penutup
Bagian akhir resensi biasanya diakhiri dengan sasaran yang dituju oleh buku itu. Kemudian diberikan penjelasan juga apakah memang buku itu cocok dibaca oleh sasaran yang ingin dituju oleh pengarang atau tidak. Berikan pula alasan-alasan yang logis.
4. POLA TULISAN RESENSI
Ada tiga pola tulisan resensi buku, yaitu meringkas, menjabarkan, dan mengulas.
a. Meringkas (sinopsis), berarti menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas. Sebuah buku biasanya menyajikan banyak persoalan. Persoalan-persoalan itu sebaiknya diringkas. Untuk itu, perlu dipilih sejumlah masalah yang dianggap penting dan ditulis dalam suatu uraian yang benar.
b. Menjabarkan (deskripsi), berarti mengungkapkan hal-hal menonjol dari sinopsis yang sudah dibuat. Jika perlu, bagian-bagian yang mendukung uraian itu dikutip.
c. Mengulas, berarti menyajikan uraian sebagai berikut:
- isi pernyataan atau materi buku yang sudah dipadatkan dan dijabarkan kemudian diinterpretasikan;
- organisasi atau kerangka buku;
- bahasa;
- kesalahan cetak;
- membandingkan (komparasi) dengan buku-buku sejenis, baik karya pengarang sendiri maupun karya pengarang lain;
- menilai, mencakup kesan peresensi terhadap buku, terutama yang berkaitan dengan keunggulan dan kelemahan buku
5. TAHAPAN RESENSI
Berikut ini merupakan tahapan atau langkah - langkah dalam menulis resensi, antara lain yaitu :
• Tahap Persiapan
(a) Membaca contoh-contoh resensi
(b) Menentukan buku yang akan diresensi.
• Tahap Pengumpulan data
(a) Membaca buku yang akan diresensi
(b) Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data
(c) Menuliskan data-data penulisan resensi.
• Tahap penulisan meliputi
(a) Menuliskan identisa buku
(b) Mengemukakan sinopsis novel
(c) Mengemukakan kelebihan dan kekurang-an buku novel
(d) Mengemukakan sasaran pembaca
(e) Mengoreksi dan memperbaiki resensi berdasarkan susunan kalimatnya, kohesi dan koherensi karangan, diksi, ejaan dan tanda bacanya.
6. CONTOH RESENSI
“RESENSI FILM”
Judul film : Children Of Heaven
Jenis film : Drama (semua umur)
Produser : Amir Esfandiari
Sutradara : Majid Majidi
Penulis : Majid Majidi
Pemain : Amir Farrokh Hashemian (sebagai Ali) dan Bahare Seddiqi (sebagai Zahra)
Sinopsis :
Children of Heaven merupakan sebuah kisah dari negeri Timur Tengah. Seorang anak kecil bernama Ali Mandengar (diperankan oleh Amir Farrokh Hashemian) hidup sangat sederhana di tengah-tengah keluarga bersama dengan kedua orang tuanya dan kedua adiknya.
Ali tanpa sengaja menghilangkan sepatu satu-satunya milik Zahra adiknya, Zahra sedih dan merasa amat kesal saat sepatunya hilang oleh kakaknya, Ali. Di sisi lain, Ali pun khawatir jika kasus hilangnya sepatu itu akan diketahui oleh sang Ayah. Maka, demi menutupinya, mereka mesti bergantian memakai sepatu Ali untuk pergi bersekolah. Zahra yang masuk lebih pagi akhirnya harus berlari sepulang sekolah untuk menyerahkan sepatu yang ia kenakan kepada Ali yang masuk siang.
Beberapa kecerdikan khas anak-anak dalam menghadapi masalah terlihat di lakon ini. Ali beberapa kali harus berbohong pada gurunya ketika ia terlambat. Bahkan pernah sekali waktu, Ali diusir Kepala Sekolah, meski kemudian dibantu seorang guru untuk bisa masuk kelas.
Disinilah kemudian kisah heroik Ali dimulai. Suatu hari, ia melihat pengumuman di sekolah mengenai lomba lari marathon, yang untuk juara ketiga tersedia hadiah sepasang sepatu baru. Melihat kesempatan ini, Ali merasa mendapatkan jalan untuk mengganti sepatu adiknya.
Kebiasaan harus berlari kencang tiap hari ke sekolah, termasuk pengalaman dikejar anjing ketika membantu ayahnya menjadi tukang kebun, memercikkan sebuah optimisme pada Ali untuk mencoba tantangan lomba lari itu.
Lomba berjalan seperti harapan. Ali dan rombongannya, yang datang dengan truk dan berbusana seadanya, harus berhadapan dengan anak-anak elit yang sepertinya terlatih untuk memenangkan lomba ini. Ali terus memacu langkahnya untuk menjadi juara ketiga. Meski sempat terjatuh di tengah lomba, ia terus berlari, hingga ia lupa bahwa ia hanya ingin juara ketiga. Kenyataan berjalan tak sesuai keinginan, Ali menjadi juara pertama.
Unsur Intrinsik
Latar tempat : Sekolah, Jembatan, Rumah
Latar Waktu : Dominan Pagi Dan Siang Hari
Alur : Maju
Kelebihan film Chidren of Heaven :
1. Film Children of Heaven merupakan film anak - anak bernafaskan Islam dengan tema yang sederhana namun penuh penyampaian pesan pendidikan dan moral tanpa dibuat – buat.
2. Film Children of Heaven ini mampu membangkitkan emosional penonton, dengan cerita yang menyentuh yaitu ketika ali berusaha mengganti sepatu sang adik (Zahra) walaupun dengan perjuangan yang berat sebagai tanggung jawabnya.
3. Banyak sekali pesan moral dalam film ini diantaranya ikhlas dan tawakkal, tanggung jawab dan kesopanan, berbakti pada orang tua, taat kepada orang tua, menghargai hasil kerja anak, melatih kejujuran, kebersamaan dan kasih sayang, dan rela berkorban untuk saudara.
Kekurangan film Children of Heaven :
1. Dalam film ini terkesan monoton, terlalu banyak scene ketika ali dan Zahra berlari untuk bertukar sepatu.
2. Ending cerita dalam film ini sedikit menggantung, yaitu tidak diceritakan untuk membeli sepatu baru ketika ali memenangkan juara pertama lomba lari di sekolahnya.
DAFTAR PUSTAKA :
• http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/06/prinsip-prinsip-resensi-buku-sastra.html
• http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Pendidikan/pengertian-resensi
• http://barnas.wordpress.com/2008/07/23/berita-terkini-gusdur-ancam-boikot-pemilu-2009/
• http://idsoftwaredownload.com/contoh-contoh/resensi-beserta-contohnya.html
this me.. :D
Labels
Mengenai Saya
- all about susan
- hmmmpppp .. menilai diri sendiri itu ga' mudah,, so far gw cuma wanita biasa yg punya sejuta mimpi & harapan yg segera ingin diwujudkan!Entah penilaian orang apa, tapi.. gw ingin dikagumi bkn krn fisik semata tp inner beauty dlm diri gw.gw hanya hamba ALLAH yang berusaha menjadi KEBANGGAAN utk keluarga, sahabat, maupun di hadapan-NYA.
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.