BAB III METODOLOGI
3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian yang bersifat kausal, yaitu penelitian yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, dimana mereka saling mempengaruhi ( Hurlock, 2004).
Untuk memudahkan penelitian, maka digunakan metode sampling. Yaitu dengan mengambil sejumlah sampel dari suatu populasi.
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek penelitian. Jika yang ingin diteliti adalah sikap konsumen terhadap satu produk tertentu, maka populasinya adalah seluruh konsumen produk tersebut. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pembaca surat kabar.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik populasi (Azwar, 1998, h.77).. Sampel yang diambil adalah pembaca surat kabar “Kompas”.
Penelitian terhadap sampel bisa lebih reliabel daripada terhadap populasi, misalnya, karena elemen sedemikian banyaknya maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para pencacahnya sehingga banyak terjadikekeliruan. (UmaSekaran, 1992);
Populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen dalam populasi menjadi tidak masuk akal.
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yang berarti sampel yang diambil memiliki ciri khas dan batasan tertentu yang telah ditetapkan agar sampel tersebut valid dan reliabel dengan tujuan. ( Bungin, 2001).
3.2 Jenis data dan Sumber data
Data yang digunakan dalam penulisan ini terdiri dari :
1. Data Primer
Data Primer diperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro, 2001:25) .Data ini berupa informasi yang diperoleh melalui jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner, wawancara maupun pengamatan langsung yang berkaitan dengan veriabel-variabel dalam penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Tersedianya data sekunder akan lebih mempermudah dan mempercepat jalannya penelitian (Kuncoro, 2001:25) Data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan data dari buku-buku referensi, artikel, jurnal, maupun website yang berkaitan dengan variabel yang telah dipilih.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. “Instrumen penelitian” yang diartikan sebagai “alat bantu” merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda salah satunya yaitu angket (kuesioner). Sebelum dilakukan pengujian, harus dilakukan uji kereiabelan (reliability) dan uji kevalidan (validity) daftar pertanyaan.
Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan data. Dengan demikian terdapat kaitan antara metode dengan instrumen pengumpulan data. Pemilihan satu jenis metode pengumpulan data kadang-kadang dapat memerlukan lebih dari satu jenis instrumen. Sebaliknya satu jenis instrumen dapat digunakan untuk berbagai macan metode.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penulisan ini adalah dengan menggunakan :
a. Angket (kuesioner) : Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.
b. Wawancara : Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain.
JENIS PERTANYAAN DALAM KUISONER
Perbedaaan pertanyaan dalam wawancara dengan pertanyaan dalam kuesioner adalah dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara pertanyaan dan artinya. Dalam wawancara analis memiliki peluang untuk menyaring suatu pertanyaan, menetapkan istilah-istilah yang belum jelas, mengubah arus pertanyaan, memberi respons terhadap pandangan yang rumit dan umumnya bisa mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Beberapa diantara peluang-peluang diatas juga dimungkinkan dalam kuesioner. Jadi bagi penganalisis pertanyaan-pertanyaan harus benar-benar jelas, arus pertanyaan masuk akal, pertanyaan-pertanyaan dari responden diantisipasi dan susunan pertanyaan direncanakan secara mendetail.
Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah :
1. Pertanyaan Terbuka : pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka kepada responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul. Respons yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar.
2. Pertanyaan Tertutup : pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respons yang tersedia bagi responden. Jenis pertanyaan tetutup khusus lainnya ialah pertanyaan dua pilihan. Jenis pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena hanya memungkinkan untuk memilih salah satu dari dua pilihan, seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju.
3.5 DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan dapat diamati. (Suryabrata, 1998, h.76). Definisi operasional dapat membantu untuk menunjukkan alat pengambilan data yang tepat dalam suatu penelitian. Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Loyalitas Merek merupakan kecenderungan konsumen dalam melakukan pembelian terhadap merek tertentu secara berulang-ulang, konsisten selama ini dan pada pembelian di masa yang akan datang, tanpa terpengaruh dari adanya situasi dan usaha pemasaran dari merek lain, menyukai dan memiliki keterlibatan emosional terhadap merek tersebut, memiliki kepuasan terhadap merek itu, dan adanya keengganan untuk berpindah ke merek lain.
2. Citra Merek merupakan keseluruhan persepsi mengenai suatu merek yang melekat dalam benak konsumen, karena merek tersebut memiliki kepribadian, keuntungan fungsional, eksperiental, dan nilai sebagai akibat dari informasi dan pengalaman secara langsung/tidak langsung terhadap merek tersebut.
3.6 Analisis Menggunakan Tingkat Persentasi Dengan Diagram
Permasalahan yang akan dibahas adalah sampai sejauh mana pengaruh faktor loyalitas merk, dan Citra Merk terhadap keputusan konsumen memilih surat kabar “Kompas”, yaitu menggunakan tingkat persentasi dengan diagram. Berikut ini adalah rumus untuk mendapatkan tingkat persentasi responden:
Rumus % Responden : A/N x 100%
Keterangan :
A = Banyaknya responden dari masing - masing pilihan responden (dari daftar pertanyaan)
N = Jumlah seluruh responden
Dengan demikian maka akan di dapat analisis akhir responden dengan tingkat persentasi menggunakan diagram.
hey minta pin bb nya dong atau kontak telepon
BalasHapus