Minggu, 30 Januari 2011

PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) SURAT KABAR HARIAN KOMPAS TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA MASYARAKAT PELANGGAN HARIAN KOMPAS

LAMPIRAN : SAMPLE FORM QUESTIONER

PENGARUH CITRA MEREK ( BRAND IMAGE ) SURAT KABAR HARIAN KOMPAS TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA MASYARAKAT PELANGGAN HARIAN KOMPAS


DAFTAR PERTANYAAN

A.Identitas Responden :
Nama Responden …………………………………………………………………………..
Jenis kelamin …………………………………………………………………………………
Alamat Responden …………………………………………………………………………
Usia Responden …………………………………………………………………………….. tahun
Pekerjaan ……………………………………………………………………………………….

B.Penilaian Mengenai Surat Kabar Harian Kompas
1. Pendapat anda apa yang mendasari daya tarik (keunggulan) surat kabar Harian Kompas;
A. Berita Politik dan Ekonomi lebih luas
B. Banyak terdapat informasi lowongan pekerjaan
C. Adanya penyajian teka – teki silang
D. Adanya penyajian cerpen maupun TTS

2. Berapa kali dalam seminggu Anda membaca Koran Kompas;
A. 3 kali
B. 5 kali
C. Setiap hari
D. 2 kali

3. Pendapat Anda mengenai penyajian isi berita “KOMPAS” ;
A. Bagus sekali/menarik sekali
B. Bagus/menarik
C. Cukupan
D. Jelek/tidak menarik

4. Anda membaca Koran Kompas tersebut karena alasan (pertanyaan 2) ;
A. Design penyajian isi beritanya menarik
B. Senang membaca Koran Kompas karena lengkap
C. Menjadi kebutuhan informasi (referensi) yang penting
D. Ketertarikan adanya penyajian cerpen dan TTS

5. Menurut Anda seberapa besar pengaruh Koran “KOMPAS” bagi pembaca dalam mendapatkan kebutuhan berita/informasi ;
A. Sangat berpengaruh
B. Kadang – kadang berpengaruh
C. Tidak terlalu berpengaruh
D. Sama sekali tidak berpengaruh

6. Sudah berapa lamakah Anda menjadi pelanggan setia “KOMPAS” ;
A. Lebih dari 2 tahun
B. Kurang dari 1 tahun
C. 2 tahun
D. 1 tahun

7. Persepsi Anda mengenai “KOMPAS” yang sudah lebih terkenal di masyarakat ;
A. Kepercayaan terhadap surat kabar KOMPAS
B. Lengkap isi beritanya
C. Menyajikan ragam pilihan dalam membaca (cerpen, pusi, TTS)
D. Penyajiannya menggunakan ragam bahasa yang sopan

8. Dengan semakin menjamurnya surat kabar yang lain, apakah Anda tetap percaya pada kualitas isi berita “KOMPAS” ;
A. Sangat percaya
B. Kadang – kadang percaya
C. Tidak terlalu percya
D. Sama sekali tidak percaya

9. Apakah Anda setuju jika “KOMPAS” mampu mengungguli tingkat penjualan di pasaran dibandingkan dengan surat kabar lainnya ;
A. Tidak setuju, alasannya ………………………………………………………………………………………….
B. Setuju

10. Apakah Anda setuju jika penerbit tetap mempertahankan mutu dan kualitas dari isi berita yang disajikan oleh “KOMPAS” ;
A. Tidak setuju
B. Setuju, alasannya ……………………………………………………

PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) SURAT KABAR HARIAN KOMPAS TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA MASYARAKAT PELANGGAN HARIAN KOMPAS

DAFTAR PUSTAKA

• (http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:5J0uLAIT8B4J:digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/ikom/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-51404116-9189-kompas_2007-chapter4.pdf+sejarah+kompas&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESi_-7Q6NWwjkiIkcOscaFXU3GWaRVw1NpLNJr-t5kWuZio9Dt0r4J9sid8Br0mKifDOHlpudATWHdwg_LWruRpkkb465QWtLsPFJSV7u3vYpNCBceZ-__amxo1TijQSuO8UAxhr&sig=AHIEtbR9nXv_qKZZ-ZgBzQ2lFPVucQfrmg)

• (http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:YLhy9P-XRTsJ:www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2008/Artikel_10204636.pdf+jurnal+data+pertanyaan+tentang+kepuasan+konsumen&hl=en&pid=bl&srcid=ADGEEShM20A7YgrU6_kROlBXwOFON1a3G0FTzBAINdahBKxlfhK83leAX3YNAfiz2I4UnrsAPx_bMbPduBx-h7CGiMtotgz0X92IUg-Es2VH0oMxs9Hl_JrUTqxapKLun7C47-uXsUJ_&sig=AHIEtbTYVoy6VQhkSoJOK8L-7LdtYUMnqw)

• (http://paul02583.files.wordpress.com/2008/05/man99010106.pdf)

• (http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-3148-2506201005-bab3.pdf)

• http://iiangzceiidifa.wordpress.com/2010/10/16/pelayanan-dan-kepuasan-konsumen-2/

• http://rizalrifky.blogspot.com/2010/11/tugas-metode-riset-jurnal-bab-5.html

• http://alfside.wordpress.com/2008/10/28/pengertian-kuisoner/

• http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/instrumen-pengulpul-data.html

PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) SURAT KABAR HARIAN KOMPAS TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA MASYARAKAT PELANGGAN HARIAN KOMPAS

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan seperti pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat hubungan pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan kesetiaan merek (Loyalitas merek), namun penting bagi penerbit untuk meningkatkan faktor-faktor lainnya yaitu keandalan, ketanggapan, keyakinan dan empati dalam upaya mempertahankan konsumen yang loyal. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung teori tentang kesetiaan merek (loyalitas merek).
2. Persepsi konsumen mengenai Kompas yang sudah lebih terkenal di masyarakat ternyata selain karena penyajian isi beritanya lengkap namun faktor yang lebih penting yaitu tingkat kepercayaan surat kabar Harian Kompas. Sehingga dengan adanya kepercayaan maka akan didapat kepuasan tersendiri yang dimiliki oleh konsumen/ pelanggan setia “KOMPAS”.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran penelitian yang dapat dipertimbangkan yaitu sebaiknya penerbit tetap mempertahankan mutu dan kualitas penyajian isi berita “KOMPAS” sehingga dapat menaikkan kesetiaan konsumen terhadap surat kabar harian Kompas dan tidak beralih pada surat kabar yang lain, yang tentunya memberikan penyajian ragam berita yang lebih menarik.
Dilihat dari variasi penilaian kepuasan konsumen, maka sangat dimungkinkan untuk “KOMPAS” melakukan stimuli yang dapat menaikkan kesetiaan konsumen. Hal ini juga didukung oleh pengaruh positif antara kepuasan konsumen dengan kesetiaan merek (loyalitas merek) pada penelitian ini.

Senin, 24 Januari 2011

PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) SURAT KABAR HARIAN KOMPAS TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA MASYARAKAT PELANGGAN HARIAN KOMPAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM KOMPAS

4.1.1 Sejarah Kompas
Ide awal penerbitan harian ini datang dari Jenderal Ahmad Yani, yang mengutarakan keinginannya kepada Frans Seda untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, P.K. Ojong (1920 -1980) dan Jakob Oetama. Ojong langsung menyetujui ide itu dan menjadikan Jakob Oetama sebagai editor in-chief pertamanya.
Awalnya harian ini diterbitkan dengan nama Bentara Rakyat. Atas usul Presiden Sukarno, namanya diubah menjadi Kompas, sebagai media pencari fakta dari segala penjuru. Kompas mulai terbit pada tanggal 28 Juni 1965 berkantor di Jakarta Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun 1969, Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pada tahun 2004, tiras hariannya mencapai 530.000 eksemplar, khusus untuk edisi minggunya malah mencapai 610.000 eksemplar.
Pembaca koran ini mencapai 2.25 juta orang di seluruh Indonesia. Seperti kebanyakan surat kabar yang lain, harian Kompas dibagi menjadi tiga halaman bagian, yaitu bagian depan yang memuat berita nasional dan internasional, bagian berita bisnis dan keuangan, serta bagian berita olahraga. (KOMPAS, 2008)


4.1.2 Visi dan Misi Kompas
Motto “Amanat Hati Nurani Rakyat” di bawah logo Kompas, menggambarkan visi dan misi bagi disuarakannya hati nurani rakyat. Kompas ingin berkembang sebagai institusi pers yang mengembangkan keterbukaan, meninggalkan pengkotakan latar belakang, suku, agama, ras dan golongan. Kompas juga ingin berkembang sebagai “lembaga mini” karena Kompas sendiri adalah lembaga yang terbuka, kolektif, dan ingin ikut serta dalam upaya mencerdaskan bangsa.
Kompas menempatkan kemanusiaan sebagai nilai tertinggi, mengarahkan fokus perhatian dan tujuan pada nialai – nilai yang transenden atau mengatasi kepentingan kelompok. Rumusan bakunya adalah “Humanisme Transendental”, “Kata Hati”, “Mata Hati”, adalah pepatah yang kemudian ditemukan untuk menegaskan semangat empati dan compassion Kompas.


4.2 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden. Uji validitas dan reliabilitas menunjukkan rancangan kuesioner awal valid dan reliabel digunakan sebagai instrumen penelitian.


4.3 KARAKTERISTIK RESPONDEN
Kuesioner yang disebarkan kepada 30 responden terbagi atas sepuluh pertanyaan, yakni kuesioner keunggulan surat kabar Harian Kompas, kuesioner tingkat keseringan membaca Kompas dalam seminggu, kuesioner mengenai penyajian isi berita Kompas, kuesione alasan pembaca membaca Kompas, kuesioner pengaruh Kompas bagi pembaca dalam mendapatkan kebutuhan berita/informasi, kuesioner kesetiaan pelanggan terhadap Kompas, kuesioner mengenai Kompas yang sudah lebih terkenal di masyarakat, kuesioner tingkat kepercayaan pada kualitas isi berita Kompas, kuesioner alasan menyetujui Kompas yang mampu mengungguli tingkat penjulan di pasaran, dan kuesioner alasan menyetujui penerbit agar tetap mempertahankan mutu dan kualitas isi berita Kompas.
Responden penelitian 60% merupakan pria dan sisanya 40% adalah perempuan. Usia responden berkisar antara 23 – 45 tahun. Responden merupakan pelanggan setia Kompas dari “AGEN KORAN WISMA ASRI”.


4.4 HASIL PENELITIAN
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Diagram Cartesius yang
dapat dipergunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen.
Data penelitian ini adalah hasil dari penyebaran kuesioner yang merupakan observasi langsung dari “AGEN KORAN WISMA ASRI”.

Berdasarkan diagram dapat diuraikan analisis secara deskriptif untuk tiap-tiap pertanyaan yang diberikan, yaitu :

1.Berdasarkan hasil observasi langsung dari “AGEN KORAN WISMA ASRI” menunjukkan bahwa dua belas responden (40%) lebih memilih “Berita politik dan ekonomi” sebagai daya tarik (keunggulan) surat kabar Harian KOMPAS. Sedangkan “Informasi lowongan pekerjaan” dipilih sebanyak sembilan responden (30%). Sementara 16.7% atau lima responden lebih memilih “Adanya penyajian cerpen maupun puisi”. Sedangkan “Adanya penyajian teka – teki silang” dipilih sebagai keunggulan KOMPAS dari 13.3% atau empat responden .

Diagram 1.1





2. Sebanyak delapan belas responden (60%) membaca “Setiap hari” koran KOMPAS. Sedangkan “5 kali” dalam seminggu dipilih sebesar 20% atau enam responden. Sementara empat responden (13.3%) membaca “3 kali” dalam seminggu. Dan sebesar 6.7% atau dua responden hanya menbaca “2 kali” dalam seminggu.

Diagram 1.2




3. Mengenai penyajian isi berita KOMPAS, maka di dapat hasil sebesar 50% atau dari lima belas responden yang menyatakan “Bagus/menarik”. Sedangkan pernyataan “Bagus sekali/menarik sekali” dipilih sebanyak dua belas responden (40%). Sebesar 10% atau dari tiga responden menyatakan “Cukup” terhadap penyajian isi berita KOMPAS. Dan tidak ada responden yang menyatakan “Jelek/tidak menarik”.

4. Menyangkut hasil jawaban dari pertanyaan 2 maka alasan responden membaca koran KOMPAS yaitu “Menjadi kebutuhan informasi (referensi) penting” yang dipilih oleh tiga belas responden (43.3%). Sedangkan dipilih sepuluh responden (33.3%) dengan alasan “Senang membaca koran KOMPAS tersebut karena lengkap”. Sementara lima responden (16.7%) karena alasan “Design penyajian isi beritanya menarik”. Sedangkan 6.7% atau dua responden hanya karena “Ketertarikan adanya penyajian cerpen maupun teka – teki silang”.

Diagram 1.4




5. Mengenai pengaruh koran KOMPAS bagi pembaca dalam mendapatkan kebutuhan berita/informasi dipilih sebanyak dua puluh responden (66.7%) yang menyatakan “Sangat berpengaruh”. Sedangkan sepuluh responden (33.3%) menyatakan “Kadang – kadang berpengaruh”. Dan tidak ada responden yang menyatakan “Tidak terlalu berpengaruh” atau “Sama sekali tidak berpengaruh”.

6. Mengenai kesetiaan pelanggan terhadap KOMPAS maka sebanyak dua belas responden (40%) menyatakan sudah “2 tahun” menjadi pelanggan setia KOMPAS. Sedangkan dari delapan responden (26.7%) menyatakan baru “1 tahun” menjadi pelanggan KOMPAS. Sementara enam responden (20%) menyatakan sudah “lebih dari 2 tahun” menjadi pelanggan KOMPAS. Sedangkan hanya empat responden (13.3%) yang menyatakan “kurang dari 1 tahun” menjadi pelanggan KOMPAS.

Diagram 1.6



7. Mengenai KOMPAS yang sudah lebih terkenal di masyarakat maka sebanyak dua belas responden (40%) menyatakan karena “Lengkap isi beritanya”. Sementara 33.3% atau sepuluh responden menyatakan karena “Kepercayaaan terhadap surat kabar KOMPAS”. Sedangkan lima responden (16.7%) menyatakan karena “Penyajian ragam pilihan dalam membaca (cerpen, puisi, TTS). Sedangkan hanya tiga responden (10%) yang menyatakan karena “Penyajiannya menggunakan ragam bahasa yang sopan”.

Diagram 1.7




8. Dengan semakin menjamurnya surat kabar yang lain maka sebanyak dua puluh lima responden (83.3%) menyatakan “Sangat percaya” terhadap kualitas isi berita koran KOMPAS. Hanya lima responden (16.7%) yang menyatakan “Kadang – kadang percaya”. Sementara tidak ada responden yang menyatakan “Tidak terlalu percaya” atau “Sama sekali tidak percaya”.

9. Mengenai tingkat penjualan KOMPAS di pasaran maka sebanyak dua puluh lima (83.3%) menyatakan “Setuju” jika KOMPAS mampu mengungguli tingkat penjualan di pasaran dibandingkan dengan koran lainnya. Sementara lima responden (16.7%) menyatakan “Tidak setuju” dengan alasan ragam pilihan surat kabar lain yang lebih menarik .

10. Mengenai mutu dan kualitas dari isi berita yang disajikan oleh KOMPAS maka seluruh responden (100%) menyatakan “Setuju” jika penerbit tetap mempertahankan mutu dan kualitas isi berita KOMPAS. Dan tidak ada responden yang menyatakan “Tidak setuju”.


4. 5 PERSEPSI RESPONDEN
1. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu dua belas responden (40%) lebih memilih “Berita politik dan ekonomi” sebagai daya tarik (keunggulan) surat kabar Harian KOMPAS.
2. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu delapan belas responden (60%) membaca “Setiap hari” surat kabar Harian KOMPAS.
3 . Dengan demikian maka persepsi responden yaitu sebesar 50% atau dari lima belas responden menyatakan “Bagus/menarik” mengenai penyajian isi berita KOMPAS.
4. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu tiga belas responden (43.3%) karena alasan “Menjadi kebutuhan informasi (referensi) yang penting”.
5. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu dua puluh responden (66.7%) yang menyatakan “Sangat berpengaruh” dalam medapatkan kebutuhan berita/informasi.
6. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu dua belas responden (40%) yang menjadi pelanggan setia KOMPAS .
7. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu dua belas responden (40%) menyatakan karena “Lengkap isi beritanya”.
8 . Dengan demikian maka persepsi responden yaitu dua puluh lima responden (83.3%) menyatakan “Sangat percaya” terhadap kualitas isi berita koran KOMPAS.
9. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu dua puluh lima responden (83.3%) menyatakan “Setuju” jika KOMPAS mampu mengungguli tingkat penjulan di pasaran.
10. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu seluruh responden (100%) “Setuju” jika penerbit tetap mempertahankan mutu dan kualitas isi berita “KOMPAS”


4.6 ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil dari analisis data penelitian kepuasan secara keseluruhan menunjukkan bahwa konsumen puas dengan surat kabar Harian Kompas. Dari sepuluh Questioner yang diberikan kepada 30 responden ternyata persentase tertinggi adalah mutu dan kualitas isi berita “KOMPAS” yang harus tetap dipertahankan oleh penerbit, dengan persentase mencapai 100%. Sedangkan Questioner yang memiliki persentase terendah adalah penyajian cerpen maupun teka-teki silang pada Kompas dan tingkat keseringan pembaca dalam membaca yaitu dengan persentase 6.7%.
Meskipun pernyataan kepuasan mengenai mutu dan kualitas isi berita Kompas mempunyai persentase terbesar, sebaiknya penerbit tidak lalai dalam mempertahankan kepuasan tersebut, mengingat banyaknya surat kabar lain yang menyajikan keluasan berita lebih menarik. Karena dari Qustioner yang diberikan ada pernyataan dari responden yang menyatakan tidak setuju mengenai tingkat penjualan Kompas yang mampu mengungguli penjualan di pasaran dibandingkan surat kabar lain dengan alasan ragam pilihan surat kabar lain yang lebih menarik dengan tingkat persentase 16.7%.
Kepuasan konsumen harus selalu dipertahankan dan ditingkatkan guna meningkatkan kesetiaan terhadap surat kabar tersebut, karena kepuasan merupakan salah satu dasar seseorang akan menjadi setia terhadap suatu merek.
Tingkat kepuasan mempengaruhi kesetiaan merek, jadi apabila konsumen semakin puas terhadap suatu merek, maka konsumen akan lebih setia terhadap merek tersebut, demikian pula sebaliknya. Bila konsumen ternyata cukup puas dengan surat kabar Harian Kompas, maka konsumen akan memiliki kesetiaan cukup pula terhadap “KOMPAS” walaupun surat kabar lain semakin menjamur di pasaran namun tidak akan mempengaruhi konsumen yang sudah setia terhadap penyajian berita Kompas.
Kesetiaan merek perlu dipelihara dan ditingkatkan karena dapat meningkatkan volume penjualan di masa yang akan datang. Hal ini didasari karena kesetiaan merek dapat mengurangi biaya pemasaran dan perlu diketahui bahwa mempertahankan konsumen yang setia terhadap merek merupakan strategi yang efisien dibanding dengan mencari konsumen baru yang tentunya memerlukan biaya yang lebih besar.

Sabtu, 08 Januari 2011

TUGAS SOFTSKILL KE-3 (SEGMENTASI PASAR)

BAB I PENDAHULUAN
Setiap perusahaan pada saat awal memproduksi barang selalu dalam jumlah yang terbatas dan untuk pasar yang terbatas pula dengan maksud guna menjajaki pasar. Disamping itu adanya selera pasar yang tumbuh dan berkembang memungkinkan persepsi produsen dan persepsi konsumen menjadi tidak sejalan. Oleh sebab itu guna menghindari resiko kerugian, perusahaan selalu memperhitungnya volume produksinya. Namun manakala produknya ternyata dapat menembus hiruk pikuknya pasar karena mampu bersaing dan disukai pasar, maka strategi perusahaan selanjutnya adalah melakukan kegiatan yang serba massal, yakni produksi massal, distribusi massal dan komunikasi massal pula. Dalam perkembangannya pasar konsumen yang semula dilayani terbatas, menjadi lebih luas serta heterogen sifatnya dan perusahaan rasanya tidak mungkin untuk dapat melayani seluruh konsumen yang sifatnya sangat heterogen tersebut. Dalam hal ini perusahaan mencoba mencari cari kelompok konsumen tertentu yang akan dijadikan pasarnya. Langkah ini adalah awal dari kegiatan segmentasi pasar.










BAB II PEMBAHASAN

1. KONSEP SEGMENTASI

Antara tahun 1960-1990 metode segmentasisempat tenggelam (sebelumnya segmentasi pernah digunakan secara intuitif), ketika dunia begitu asyik menggunakan konsep mass production. Mass production yang menghasilkan satu jenis produk untuk seluruh pasar dikembangkan produsen untuk mencapai skala ekonomis sehingga biaya per unit produksi lebih murah. Karena produksi dilakukan secara massal, maka pemasaran dan komunikasinya pun dilakukan secara massal.

Penganut klasik pendekatan ini antara lain Henry Ford dengan mobil Ford model T dan A, karena biayanya murah, otomatis harga yang dibebankan kepada konsumen pun rendah. Harga yang rendah ini mampu menyerap konsumen dalam jumlah besar.
Masa kejayaan Ford berakhir, ketika General Motor (GM) menawarkan “a car for every purse and purpose”. GM membuat berjenis-jenis desain dan warna kendaraan, yang masing-masing diberi merek sendiri-sendiri untuk menjangkau kelompok konsumen yang berbeda-beda. Upaya GM berhasil menggoyang Ford, sejak itulah dunia sadar bahwa terdapat kelompok-kelompok konsumen dalam masyarakat yang memiliki selera dan keinginan yang berbeda-beda.

Saat ini, sebagian besar perusahaan bergerak menjauh dari pemasaran massal. Sebaliknya, mereka melakukan pemasaran target – mengidentifikasi segmen pasar, memilih satu atau lebih dari segmen yang ada, dan mengembangkan produk serta bauran pemasaran yang disesuaikan dengan masing-masing target yang dipilih. Dengan cara ini, penjual dapat mengembangkan produk yang tepat untuk setiap pasar sasaran dan menyesuaikan harga, saluran distribusi, dan iklan untuk meliput pasar sasaran secara efisien.






2. DEFINISI SEGMENTASI PASAR

 Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk dan jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, di mana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek.

 Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.


3. SEGMENTASI PASAR YANG EFEKTIF :
• Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen;
• Besar segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani;
• Dapat dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif;
• Dapat dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran;
• Dapat diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut.







3. MANFAAT SEGMETASI PASAR
Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
4. KETERBATASAN-KETERBATASAN DALAM MELAKUKAN SEGMENTASI

Dalam segmentasi pasar juga terdapat keterbatasan-keterbatasan, diantaranya :

a. beban biaya yang lebih besar

b. memerlukan komitmen korporat

c. menyediakan informasi yang umum.



5. LANGKAH-LANGKAH DALAM SEGMENTASI PASAR, TARGETING DAN POSITIONING

1. Mendefinisikan Pasar

2. Mengidentifikasi dasar-dasat alternatif segmentasi

3. memilih dasar terbaik untuk segmentasi

4. mengidentifikasi dan menseleksi segmen pasar

a. ukuran dan pertumbuhan

b. daya tarik struktural segmen

c. sasaran dan sumberdaya perusahaan.

6. DASAR-DASAR SEGMENTASI
Terdiri dari :
a. segmentasi demografi
melibatkan berbagai faktor, seperti: jenis kelamin, usia, ukuran keluarga, pendapatan, pendidikan, kelas sosial, dan etnik.

b. segmentasi psikografik
memperhatikan pada tingkah laku masyarakat dan gaya hidup yang dianut. Termasuk di dalamnya adalah gaya hidup dan kepribadian.

c. segmentasi geografi
dikelompokkan atas faktor lingkup pasar, termasuk pertimbangan tempat operasi jasa akan dilakukan. Termasuk pengujian tingkat kepadatan penduduk, faktor iklim yang berpengaruh, dan standarisasi area pasar.

d. segmentasi benefit
manfaat yang dicario konsumen dari produk ataupun jasa adalah alasan utama yang mendasari mereka untuk membeli produk.

e. segmentasi penggunaan
mefokuskan pada tipe dan batasan penggunaan seperti heavy users, medium users, occasional users, atau non-users bagi jasa tersebut.

f. segmentasi respon promosi
lebih dititikberatkan pada bagaimana pelanggan merespons aktivitas promosi tertentu dari perusahaan.


g. segmentasi loyalitas
loyal terhadap satu merek produk, loyal terhadap dua merek produk, loyal pada beberapa merek produk, dan tidak loyal.

h. Segmentasi Jasa
Mefokuskan perhatiannya pada apakah penawaran jasa bisa dibedakan, apakah sebuah produk membutuhakan level jasa yang sama, bisakah pengelompokan konsumen diidentifikasi dengan permintaan jasa yang sama.


7. PENDEKATAN SEGMENTASI

• Terdapat dua pendekatan yaitu ; Pendekatan Segmentasi a-priori dan Segmentasi post-hoc.
• Segmentasi a-priori adalah pendekatan yang dilakukan sebelum suatu survey dilakukan, misalnya menbagi pasar menurut gender, usia, kelas social dan sebagainya. Segmentasi post-hoc, pendekatan ini tidak menkotak-kotakan pasar sebelum data dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan atribut-atribut yang dianggap penting.
• Dalam bahasa yang sederhana dapat dikatakan, Segmentasi a-priori “ I already know the segment “ saya sudah tahu segmen-segmen yang ada. Sedangkan dalam post-hoc, “ I am going to let the customer data show me the segment “. Jadi disini dasarnya adalah apa yang kita kumpulkan.

this me.. :D

this me.. :D
saya saya saya