Senin, 24 Januari 2011

PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) SURAT KABAR HARIAN KOMPAS TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA MASYARAKAT PELANGGAN HARIAN KOMPAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM KOMPAS

4.1.1 Sejarah Kompas
Ide awal penerbitan harian ini datang dari Jenderal Ahmad Yani, yang mengutarakan keinginannya kepada Frans Seda untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, P.K. Ojong (1920 -1980) dan Jakob Oetama. Ojong langsung menyetujui ide itu dan menjadikan Jakob Oetama sebagai editor in-chief pertamanya.
Awalnya harian ini diterbitkan dengan nama Bentara Rakyat. Atas usul Presiden Sukarno, namanya diubah menjadi Kompas, sebagai media pencari fakta dari segala penjuru. Kompas mulai terbit pada tanggal 28 Juni 1965 berkantor di Jakarta Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun 1969, Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pada tahun 2004, tiras hariannya mencapai 530.000 eksemplar, khusus untuk edisi minggunya malah mencapai 610.000 eksemplar.
Pembaca koran ini mencapai 2.25 juta orang di seluruh Indonesia. Seperti kebanyakan surat kabar yang lain, harian Kompas dibagi menjadi tiga halaman bagian, yaitu bagian depan yang memuat berita nasional dan internasional, bagian berita bisnis dan keuangan, serta bagian berita olahraga. (KOMPAS, 2008)


4.1.2 Visi dan Misi Kompas
Motto “Amanat Hati Nurani Rakyat” di bawah logo Kompas, menggambarkan visi dan misi bagi disuarakannya hati nurani rakyat. Kompas ingin berkembang sebagai institusi pers yang mengembangkan keterbukaan, meninggalkan pengkotakan latar belakang, suku, agama, ras dan golongan. Kompas juga ingin berkembang sebagai “lembaga mini” karena Kompas sendiri adalah lembaga yang terbuka, kolektif, dan ingin ikut serta dalam upaya mencerdaskan bangsa.
Kompas menempatkan kemanusiaan sebagai nilai tertinggi, mengarahkan fokus perhatian dan tujuan pada nialai – nilai yang transenden atau mengatasi kepentingan kelompok. Rumusan bakunya adalah “Humanisme Transendental”, “Kata Hati”, “Mata Hati”, adalah pepatah yang kemudian ditemukan untuk menegaskan semangat empati dan compassion Kompas.


4.2 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden. Uji validitas dan reliabilitas menunjukkan rancangan kuesioner awal valid dan reliabel digunakan sebagai instrumen penelitian.


4.3 KARAKTERISTIK RESPONDEN
Kuesioner yang disebarkan kepada 30 responden terbagi atas sepuluh pertanyaan, yakni kuesioner keunggulan surat kabar Harian Kompas, kuesioner tingkat keseringan membaca Kompas dalam seminggu, kuesioner mengenai penyajian isi berita Kompas, kuesione alasan pembaca membaca Kompas, kuesioner pengaruh Kompas bagi pembaca dalam mendapatkan kebutuhan berita/informasi, kuesioner kesetiaan pelanggan terhadap Kompas, kuesioner mengenai Kompas yang sudah lebih terkenal di masyarakat, kuesioner tingkat kepercayaan pada kualitas isi berita Kompas, kuesioner alasan menyetujui Kompas yang mampu mengungguli tingkat penjulan di pasaran, dan kuesioner alasan menyetujui penerbit agar tetap mempertahankan mutu dan kualitas isi berita Kompas.
Responden penelitian 60% merupakan pria dan sisanya 40% adalah perempuan. Usia responden berkisar antara 23 – 45 tahun. Responden merupakan pelanggan setia Kompas dari “AGEN KORAN WISMA ASRI”.


4.4 HASIL PENELITIAN
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Diagram Cartesius yang
dapat dipergunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen.
Data penelitian ini adalah hasil dari penyebaran kuesioner yang merupakan observasi langsung dari “AGEN KORAN WISMA ASRI”.

Berdasarkan diagram dapat diuraikan analisis secara deskriptif untuk tiap-tiap pertanyaan yang diberikan, yaitu :

1.Berdasarkan hasil observasi langsung dari “AGEN KORAN WISMA ASRI” menunjukkan bahwa dua belas responden (40%) lebih memilih “Berita politik dan ekonomi” sebagai daya tarik (keunggulan) surat kabar Harian KOMPAS. Sedangkan “Informasi lowongan pekerjaan” dipilih sebanyak sembilan responden (30%). Sementara 16.7% atau lima responden lebih memilih “Adanya penyajian cerpen maupun puisi”. Sedangkan “Adanya penyajian teka – teki silang” dipilih sebagai keunggulan KOMPAS dari 13.3% atau empat responden .

Diagram 1.1





2. Sebanyak delapan belas responden (60%) membaca “Setiap hari” koran KOMPAS. Sedangkan “5 kali” dalam seminggu dipilih sebesar 20% atau enam responden. Sementara empat responden (13.3%) membaca “3 kali” dalam seminggu. Dan sebesar 6.7% atau dua responden hanya menbaca “2 kali” dalam seminggu.

Diagram 1.2




3. Mengenai penyajian isi berita KOMPAS, maka di dapat hasil sebesar 50% atau dari lima belas responden yang menyatakan “Bagus/menarik”. Sedangkan pernyataan “Bagus sekali/menarik sekali” dipilih sebanyak dua belas responden (40%). Sebesar 10% atau dari tiga responden menyatakan “Cukup” terhadap penyajian isi berita KOMPAS. Dan tidak ada responden yang menyatakan “Jelek/tidak menarik”.

4. Menyangkut hasil jawaban dari pertanyaan 2 maka alasan responden membaca koran KOMPAS yaitu “Menjadi kebutuhan informasi (referensi) penting” yang dipilih oleh tiga belas responden (43.3%). Sedangkan dipilih sepuluh responden (33.3%) dengan alasan “Senang membaca koran KOMPAS tersebut karena lengkap”. Sementara lima responden (16.7%) karena alasan “Design penyajian isi beritanya menarik”. Sedangkan 6.7% atau dua responden hanya karena “Ketertarikan adanya penyajian cerpen maupun teka – teki silang”.

Diagram 1.4




5. Mengenai pengaruh koran KOMPAS bagi pembaca dalam mendapatkan kebutuhan berita/informasi dipilih sebanyak dua puluh responden (66.7%) yang menyatakan “Sangat berpengaruh”. Sedangkan sepuluh responden (33.3%) menyatakan “Kadang – kadang berpengaruh”. Dan tidak ada responden yang menyatakan “Tidak terlalu berpengaruh” atau “Sama sekali tidak berpengaruh”.

6. Mengenai kesetiaan pelanggan terhadap KOMPAS maka sebanyak dua belas responden (40%) menyatakan sudah “2 tahun” menjadi pelanggan setia KOMPAS. Sedangkan dari delapan responden (26.7%) menyatakan baru “1 tahun” menjadi pelanggan KOMPAS. Sementara enam responden (20%) menyatakan sudah “lebih dari 2 tahun” menjadi pelanggan KOMPAS. Sedangkan hanya empat responden (13.3%) yang menyatakan “kurang dari 1 tahun” menjadi pelanggan KOMPAS.

Diagram 1.6



7. Mengenai KOMPAS yang sudah lebih terkenal di masyarakat maka sebanyak dua belas responden (40%) menyatakan karena “Lengkap isi beritanya”. Sementara 33.3% atau sepuluh responden menyatakan karena “Kepercayaaan terhadap surat kabar KOMPAS”. Sedangkan lima responden (16.7%) menyatakan karena “Penyajian ragam pilihan dalam membaca (cerpen, puisi, TTS). Sedangkan hanya tiga responden (10%) yang menyatakan karena “Penyajiannya menggunakan ragam bahasa yang sopan”.

Diagram 1.7




8. Dengan semakin menjamurnya surat kabar yang lain maka sebanyak dua puluh lima responden (83.3%) menyatakan “Sangat percaya” terhadap kualitas isi berita koran KOMPAS. Hanya lima responden (16.7%) yang menyatakan “Kadang – kadang percaya”. Sementara tidak ada responden yang menyatakan “Tidak terlalu percaya” atau “Sama sekali tidak percaya”.

9. Mengenai tingkat penjualan KOMPAS di pasaran maka sebanyak dua puluh lima (83.3%) menyatakan “Setuju” jika KOMPAS mampu mengungguli tingkat penjualan di pasaran dibandingkan dengan koran lainnya. Sementara lima responden (16.7%) menyatakan “Tidak setuju” dengan alasan ragam pilihan surat kabar lain yang lebih menarik .

10. Mengenai mutu dan kualitas dari isi berita yang disajikan oleh KOMPAS maka seluruh responden (100%) menyatakan “Setuju” jika penerbit tetap mempertahankan mutu dan kualitas isi berita KOMPAS. Dan tidak ada responden yang menyatakan “Tidak setuju”.


4. 5 PERSEPSI RESPONDEN
1. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu dua belas responden (40%) lebih memilih “Berita politik dan ekonomi” sebagai daya tarik (keunggulan) surat kabar Harian KOMPAS.
2. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu delapan belas responden (60%) membaca “Setiap hari” surat kabar Harian KOMPAS.
3 . Dengan demikian maka persepsi responden yaitu sebesar 50% atau dari lima belas responden menyatakan “Bagus/menarik” mengenai penyajian isi berita KOMPAS.
4. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu tiga belas responden (43.3%) karena alasan “Menjadi kebutuhan informasi (referensi) yang penting”.
5. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu dua puluh responden (66.7%) yang menyatakan “Sangat berpengaruh” dalam medapatkan kebutuhan berita/informasi.
6. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu dua belas responden (40%) yang menjadi pelanggan setia KOMPAS .
7. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu dua belas responden (40%) menyatakan karena “Lengkap isi beritanya”.
8 . Dengan demikian maka persepsi responden yaitu dua puluh lima responden (83.3%) menyatakan “Sangat percaya” terhadap kualitas isi berita koran KOMPAS.
9. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu dua puluh lima responden (83.3%) menyatakan “Setuju” jika KOMPAS mampu mengungguli tingkat penjulan di pasaran.
10. Dengan demikian maka persepsi responden yaitu seluruh responden (100%) “Setuju” jika penerbit tetap mempertahankan mutu dan kualitas isi berita “KOMPAS”


4.6 ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil dari analisis data penelitian kepuasan secara keseluruhan menunjukkan bahwa konsumen puas dengan surat kabar Harian Kompas. Dari sepuluh Questioner yang diberikan kepada 30 responden ternyata persentase tertinggi adalah mutu dan kualitas isi berita “KOMPAS” yang harus tetap dipertahankan oleh penerbit, dengan persentase mencapai 100%. Sedangkan Questioner yang memiliki persentase terendah adalah penyajian cerpen maupun teka-teki silang pada Kompas dan tingkat keseringan pembaca dalam membaca yaitu dengan persentase 6.7%.
Meskipun pernyataan kepuasan mengenai mutu dan kualitas isi berita Kompas mempunyai persentase terbesar, sebaiknya penerbit tidak lalai dalam mempertahankan kepuasan tersebut, mengingat banyaknya surat kabar lain yang menyajikan keluasan berita lebih menarik. Karena dari Qustioner yang diberikan ada pernyataan dari responden yang menyatakan tidak setuju mengenai tingkat penjualan Kompas yang mampu mengungguli penjualan di pasaran dibandingkan surat kabar lain dengan alasan ragam pilihan surat kabar lain yang lebih menarik dengan tingkat persentase 16.7%.
Kepuasan konsumen harus selalu dipertahankan dan ditingkatkan guna meningkatkan kesetiaan terhadap surat kabar tersebut, karena kepuasan merupakan salah satu dasar seseorang akan menjadi setia terhadap suatu merek.
Tingkat kepuasan mempengaruhi kesetiaan merek, jadi apabila konsumen semakin puas terhadap suatu merek, maka konsumen akan lebih setia terhadap merek tersebut, demikian pula sebaliknya. Bila konsumen ternyata cukup puas dengan surat kabar Harian Kompas, maka konsumen akan memiliki kesetiaan cukup pula terhadap “KOMPAS” walaupun surat kabar lain semakin menjamur di pasaran namun tidak akan mempengaruhi konsumen yang sudah setia terhadap penyajian berita Kompas.
Kesetiaan merek perlu dipelihara dan ditingkatkan karena dapat meningkatkan volume penjualan di masa yang akan datang. Hal ini didasari karena kesetiaan merek dapat mengurangi biaya pemasaran dan perlu diketahui bahwa mempertahankan konsumen yang setia terhadap merek merupakan strategi yang efisien dibanding dengan mencari konsumen baru yang tentunya memerlukan biaya yang lebih besar.

1 komentar:

WishIndo Publisher mengatakan...

Baguslah penelitian dan pembahasan Susan. Semoga berlanjut dengan penelitian lain yang lebih keren. Siplah.

Posting Komentar

this me.. :D

this me.. :D
saya saya saya